Basarnas Kabupaten Natuna melakukan pencarian nelayan hilang. Foto/Rusdi |
NATUNA – Abdullah (63), seorang nelayan paruh baya asal Kabupaten Anambas, dilaporkan belum kembali setelah kapal nelayan miliknya ditemukan pecah dan karam di perairan tempat ia biasa memancing. Hingga saat ini, Tim SAR Gabungan masih terus melakukan pencarian untuk menemukan Abdullah.
Menurut laporan awal yang diterima oleh Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Abdullah diketahui berencana pergi ke kebunnya dengan menggunakan pompong sebagai akses utama. Jalan darat yang terjal membuat perjalanan melalui laut menjadi pilihan yang lebih mudah.
Pihak keluarga menduga Abdullah sempat memancing sebelum menuju kebun, berdasarkan informasi yang disampaikan kepada BPBD Kecamatan Siantan.
Efendi, Koordinator Lapangan BPBD Kecamatan Siantan, menjadi pelapor pertama atas kejadian ini. Ia menjelaskan bahwa lokasi penemuan kapal karam berada tidak jauh dari wilayah aktivitas memancing Abdullah.
Menanggapi laporan tersebut, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Natuna, Abdul Rahman, mengonfirmasi telah mengerahkan Pos SAR Anambas serta Tim SAR Gabungan untuk melakukan pencarian sejak Selasa pagi, pukul 07.00 WIB. Tim bergerak menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) 02 Natuna untuk menjangkau lokasi pencarian.
"Benar, kami menerima laporan terkait seorang nelayan bernama Abdullah yang belum kembali. Kapal miliknya ditemukan dalam kondisi pecah dan karam," ujar Abdul Rahman.
Operasi pencarian ini melibatkan berbagai unsur SAR, termasuk TNI-Polri, BPBD, Stasiun Radio Pantai (SROP), dan Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI).
Selain itu, pihak SAR juga telah menyampaikan Maklumat Pelayaran (Mapel) kepada seluruh unsur terkait di wilayah Pulau Mubur, Matak, dan sekitarnya.
“Kami berharap Abdullah segera ditemukan dalam kondisi selamat dan sehat. Kami juga mengimbau masyarakat untuk terus mendukung dengan doa serta memberikan informasi jika menemukan tanda-tanda keberadaannya,” tambah Abdul Rahman.
Pencarian ini mendapat perhatian luas dari masyarakat setempat. Dukungan dari berbagai pihak diharapkan dapat mempercepat proses penyelamatan.
Abdullah dikenal sebagai sosok yang berdedikasi pada profesinya, dan harapan besar agar ia dapat kembali dengan selamat terus mengalir dari keluarga dan kerabatnya.
Pihak berwenang juga mengingatkan masyarakat, terutama para nelayan, untuk selalu memprioritaskan keselamatan saat berlayar, termasuk memperhatikan kondisi cuaca dan kelengkapan alat keselamatan.(rus)
Editor: taher