Sekretaris Komisi II DPRD Batam, Safari Ramadhan saat memimpin RDP kelangkaan gas melon 3 kg. Foto/Ade |
BATAM - Kelangkaan gas subsidi 3 kilogram belakangan menuai sorotan masyarakat Batam. Ratusan bahkan ribuan ibu-ibu terpaksa antre di pangkalan untuk membelinya.
Menyikapi keresahan itu, DPRD Batam penggil Pertamina dan Disperindag lakukan Rapat Dengar Pendapar (RDP).
Sekretaris Komisi II DPRD Batam, Safari Ramadhan menyebut, semua pihak telah sepakat untuk mencari solusi agar kelangkaan gas melon itu tidak berulang.
“Tadi kita dengar ada beberapa kendala seperti pengangkutan, distribusi dari agen ke pangkalan, lalu ada juga indikasi mungkin agen-agen yang nakal. Ini coba kita benahi,” ujar Safari usai RDP dengan Disperindag dan Pertamina, Rabu (2/10/2024).Politikus PAN tersebut juga menyampaikan keyakinannya bahwa distribusi gas melon akan kembali normal dalam waktu dekat. Bahkan ia menyebut Komisi II berencana melakukan sidak ke berbagai tempat, termasuk ke Pertamina, pasar, hotel, dan restoran.
“InsyaAllah, dalam waktu dekat ini kita sidak melihat langsung apa yang terjadi di lapangan. Untuk memastikan kelancaran distribusi gas melon," kata politisi surau ini.
Sementara Sales Branch Manager PT Pertamina, Gilang Hisyam, memastikan bahwa stok gas melon di wilayah Batam dalam kondisi aman.
Ia mengaku akan bekerjasama dengan Disperindag Batam untuk segera menyelesaikan masalah distribusi agar tidak terjadi kelangkaan berkepanjangan.
"Kami janji mampu menuntaskan permasalahan ini dalam waktu singkat, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terkait pasokan gas 3 kilogram," pungkas dia. (adh)
"Kami janji mampu menuntaskan permasalahan ini dalam waktu singkat, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terkait pasokan gas 3 kilogram," pungkas dia. (adh)
Editor: taher