Anggota TNI AD berusaha mengevakuasi korban yang rumahnya tertimbun tanah longsor di Serasan Natuna. Foto /Yonif Komposit I Natuna |
NATUNA - Pasca musibah tanah longsor, sejumlah pihak tergerak melakukan penanganan korban longsor di pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Di antaranya mendirikan posko bantuan dan menggalang donasi.
Dari bantuan yang terkumpul, kemudian akan disalurkan kepada masyarakat yang terdampak bencana longsor."Kami membuka posko hingga jam 11 malam ini (23.00 WIB) dan akan kami lanjutkan esok jam 09.00 pagi buka lagi," ungkap Koordinator Posko Pantai Piwang, Wan Novi, Senin (6/3/2023).
Sementara itu, Camat Bunguran Timur, Hamid Hasnan mengimbau masyarakat Ranai untuk memberikan sumbangan atau bantuan kepada para korban di Serasan melalui Posko Pantai Piwang. Untuk memudahkan koordinasi, ia berharap bantuan tersebut satu pintu.
"Kami sudah mengarahkan kepada masyarakat untuk memberikan sumbangan satu pintu saja agar tidak sulit dalam penyaluran nantinya," katanya.
Pusdalops BNPB menerangkan bahwa bencana longsor di Natuna terjadi karena tingginya intensitas curah hujan dan kondisi tanah yang labil.
Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan untuk sementara hingga pukul 17.30 WIB ada 15 orang yang meninggal di Desa Pangkalan dan puluhan warga lainnya masih hilang tertimbun longdor.
Upaya penyelamatan dan evakuasi korban terus dilakukan tim gabungan. Salah satunya dilakukan aparat Yonif Komposig 1 Natuna yang terus berjibaku melakukan pencarian korban hilang.
Kepala Bidang Kedaruratan, Pusdalops PB dan Logistik BPBD Provinsi Kepulauan Riau, Junainah melaporkan bahwa data korban meninggal akibat longsor di Natuna masih berpotensi berubah. Sebab, hingga saat ini proses evakuasi terhadap para korban masih terus berlangsung.(alf)
Editor : Teguh