EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Pertahira Batam Lakukan Sosialisasi Penggunaan dan Pemanfaatan Bufferzone



BATAM - Perhimpunan Tanaman Hias dan Holtikultura (Pertahira) Kota Batam,  menggelar sosialisasi Perka BP Batam Nomor 36 tahun 2017 terkait Penggunaan dan Pemanfaatan Bufferzone, Selasa (30/11/2021).


Bertempat di Sekretariat kelompok tani Bunga Agro Hijau, Duta Mas, Batam Center, Perhimpunan Tanaman Hias dan Holtikultura (Pertahira) Kota Batam, digelar sosialisasi Perka BP Batam Nomor 36 tahun 2017, terkait Penggunaan dan Pemanfaatan Bufferzone. Sosiasilasi tersebut diikuti para anggota Pertahira Batam, yang saat ini berjumlah 185 orang dari empat kelompok tani bunga Batam.


Dalam kegiatan ini menghadirkan nara sumber dari Direktorat sarana dan prasarana Subdit pertamanan dan penghijauan BP Batam,yang membidangi pertamanan row jalan Wulung Dahana. Kemudian dari Kepala Satuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Unit II Batam Indri Khairiyah, dan Kasubdit II ekonomi Dit Intelkam Polda Kepri AKBP R Doni Sumarsono.


Sosialisi yang diinisiasi Dit Intelkam Polda Kepri tersebut, terkait keresahan dan berbagai persoalan terkait penggunaan lahan oleh para petani tanaman hias yang berada di row jalan, pasalnya sebagaian wilayah telah ditertibkan karena ada penataan kota. Oleh karena itu mereka meminta perlindungan dan solusi yang terbaik agar usaha para petani tetap berjalan tanpa ada kekawatiran.


“Momen seperti ini sangat bagus sekali. Kedepan ini dapat meningkatkan para petani tanaman hias. Kami berharap KPHL dan BP Batam dapat memberikan kami tempat yang permanen, “ harap Panji S Lingga, Ketua Pertahira Batam.


Kepala Satuan Pengelolaan Hutan Lindung KPHL) Unit II Batam, sangat mendukung apa yang diperjuangkan para petani tanaman hias. “Melalui kegiatan ini para pengusaha tanaman hias saya harapkan lebih semangat,” ujar Indri Khairiyah, KPHL Unit II Batam.


Sementara itu Wulung Dahana, Subdit yang membidangi Pertamanan dan Penghijauan row jalan BP Batam, akan membantu dan lebih intens berkomunikasi dengan pengusaha atau petani tanaman hias di Batam, agar persoalan-persoalan yang ada bisa diselesaikan dengan baik. 


“Setelah sosialisasi ini akan kami lakukan komunikasi berkala dengan para pengusaha tanaman hias ini. Kami akan membuat program yang berkesinambungan,” kata Wulung.

 

Kegiatan ini diakhiri dengan pemberian sertifikat kepada nara sumber dan juga pembagian paket sembako kepada para peserta yang hadir.