BATAM - Warga Batam beberapa hari terakhir disibukkan dengan rencana penggiliran air bersih. Mereka khawatir pasokan ATB tersendat menyusul waduk mengalami kekeringan ekstrem.
Kondisi tersebut membuat warga ramai-ramai berburu drum bekas untuk persediaan menampung air. Mereka khawatir dengan adanya penjatahan air ATB, aktivitas mck akan terganggu.
“Tadi saya dapat info katanya ATB mau gilir air, katanya sih kemarau. Sementara di rumah tidak ada bak mandi, jadi terpaksa beli drum bekas,” kata Johan ditemui di kawasan Kibing Batuaji, Senin (9/3/2020).
Senada dengan dia, Wira, warga Taman Lestari juga mengaku berburu drum bekas untuk menampung air. “Ini tadi dapat yang seken Rp150 ribu. Mau beli yang baru mahal,” katanya.
Situasi seperti saat ini rupanya membawa berkah tersendiri bagi pedagang drum bekas di Batam. Selain menjual secara dor to dor, pedagang drum seken juga memanfaatkan medsos.
Harga drum bekas yang mereka tawarkan bervariasi. Kondisi drum telah dicuci bersih dibandrol Rp200 ribu. Sementara untuk drum masih kotor dijual Rp150-190 ribuan tergantung ukurannya.