EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Rezim Jokowi Bunuh Karakter Ketum PP Pemuda Muhammadiyah


JAKARTA - Indonesia di bawah kepemimpinan Jokowi berubah menjadi negeri bar-bar. Perangkat hukum seolah hanya bekerja melayani nafsu kekuasaan rezim yang ingin tetap bertahan.

Ini terjadi pada kasus yang menyeret nama Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzar Simanjuntak terkait kegiatan Perkemahan Pemuda Islam (PPI) yang diinisiasi Kemenpora tahun 2017 silam.

Namun pemeriksaan Dahnil Anzar dinilai sebagai bentuk pembunuhan karakter. Menyusul proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian tanpa hasil audit BPK.

“Saat ini, saya lihat Dahnil Anzar karakternya benar-benar sedang dibunuh sangat kejam,” ujar Ferdinand Hutahaean, jurubicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Senin (26/11).

Ferdinand menjelaskan, proses penyelidikan yang dilakukan kepolisian terkait dugaan kerugian negara, dilakukan tanpa dasar karena belum ada hasil audit dari BPK terkait adanya kerugian negara dari acara itu.

"Polisi mendasarkan ada kerugian negara dari mana? Ini sangat janggal," tegas Ferdinand.

Sebelumnya Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan yang bermasalah adalah laporan pertanggung jawaban (LPJ) PP Muhammadiyah. Polisi menduga ada mark up belanja kaos, katering dan penginapan, sehingga polisi terus mendalami kasus tersebut.

"Diduga ada anggaran dana sekitar Rp 2 miliar yang tidak dihabiskan penuh, yang diduga kurang dari separuh, ada data fiktif dalam penggunaannya," katanya.


sumber: rmolco