PALU – Dampak gempa bumi dahsyat 7,7 SR di Palu, Sulawesi Tengah, tidak saja memporak-porandakan kota akan tetapi dikabarkan ‘menelan’ satu permukiman.
Pihak Koramil Parigi Moutong menyatakan satu kampung menjadi korban dan banyak yang mengungsi.
“Kampung Petobo, pada saat gempa, ambruk itu tertelan bumi. Kebetulan dari sana yang sudah mengungsi ada yang ke arah Parigi,” ujar Danramil Parigi Moutong (Parimo) Kapten Cpl Mapeda saat berbincang dengan detikcom, Senin (1/10/2018).
Sejumlah warga yang selamat dari Perkampungan Petobo, disebut Mapeda, mengungsi ke sejumlah wilayah, termasuk ke Parimo. Mereka mencari tempat berlindung ke daerah yang lebih tinggi.
“Ada yang ngungsi di atas gunung ke Poso. Ada juga yang punya kerabat di Makassar mereka dibawa ke sana, pokoknya mereka menjauh saja,” sebut Mapeda.
Dari informasi yang didapat Mapeda dari warga Petobo, perkampungan itu disebut menghilang. Petobo, menurutnya, menjadi satu permukiman yang paling parah terdampak gempa.
“Rumah tenggelam sampai 8 meter. Ada yang 5 meter. Jadi semacam tanah disulap, rumah hilang. Padahal itu perkampungan, jadi tertelan tanah,” ucapnya.
“Korban (meninggal) terakhir itu kan informasi terakhir 832 orang, tapi itu kan baru yang teridentifikasi. Yang belum ditemukan dan hilang masih banyak, termasuk Petobo yang paling banyak,” tambah Mapeda.
Berdasarkan kabar yang beredar, Petobo termasuk wilayah yang belum banyak mendapat bantuan. Evakuasi juga belum semasif di Palu kota.
“Mungkin bantuan ke Sulteng sangat banyak, tapi dari luar yang diketahui (pusat kota) Palu,” sebut Mapeda.
sumber: detik