JAKARTA - Pilpres 2019 dipastikan akan berlangsung tidak seimbang terutama dari segi publikasi. Menyusul Jokowi didukung 99 persen media mainstream (besar) sementara Prabowo Sandy hanya mengandalkan media sosial (Medsos).
Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mengatakan penunjukkan Erick Thohir sebagai Ketua Umum Tim Kampanye Capres Jokowi makin menantang daya juang kolisi oposisi.
"Erick itu pengusaha muda, jelas dari sisi logistik, kubu mereka (Jokowi) akan bertambah. Mereka juga menguasai media mainstream tapi kami akan menggunakan media sosial," kata Arief, Jumat (7/9).
Erick diketahui merupakan pengusaha media (Republika Group). Dia memiliki saham di bisnis radio, media cetak dan televisi. Sejumlah pemilik media juga telah bergabung mendukung Jokowi, seperti Hary Tanoesoedibjo (MNC Group) dan Surya Paloh (Media Indonesia Group).
Diakui Arief, kehadiran Erick di tim pemenangan Jokowi justru menjadi pemacu semangat tim Prabowo-Sandi agar tak lengah.
"Tantangan besar bagi kami. Dan kami akan ubah strategi dengan menurunkan juru bicara juru bicara langsung di tengah rakyat, seperti tukang becak, emak-emak untuk menyuarakan Prabowo," katanya.
Arief menilai penunjukkan Erick sebagai ketua tim kampanye tak lepas dari kondisi perekonomian saat ini, di mana nilai tukar rupiah terhadap dolar merosot. Erick ditunjuk untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang ekonomi. Tapi, menurutnya hal itu takkan berpengaruh. (wg)
sumber: cnnindonesia