PEKANBARU - Ribuan mahasiswa Universitas Islam Riau (UIR) menggelar aksi unjuk rasa di Gedung DPRD Riau, Senin (10/9/2018). Mereka menuntut Jokowi mundur sebagai presiden lantaran dinilai gagal meningkatkan ekonomi rakyat.
Para mahasiswa menyebut fundamental ekonomi selama 4 tahun kepemimpinan Jokowi hancur lebur, ditambah lagi nilai tukar rupiah yang terus anjlok mencapai Rp 15.000 per dolar Amerika Serikat. Selain itu utang luar negeri Indonesia terus membumbung tinggi mencekik rakyat mencapai Rp 7000 triliun.
Ribuan massa mencoba mendobrak gerbang DPRD Riau, yang tak dapat dielakkan oleh aparat pengamanan yang terlihat kalah jumlah. Tidak butuh waktu lama, para mahasiswa yang sempat menunggu sekitar 10 menit, akhirnya berhasil mendobrak gerbang dan mengepung pintu masuk depan gedung yang merupakan akses langsung menuju pintu ruang rapat paripurna di lantai tingkat dua DPRD Riau.
Teriakan 'Hidup Mahasiswa' dan sorakan dibawah terik matahari terdengar menggema. Dalam aksinya ini, selain meminta pemerintah menstabilkan perekonomian negara yang telah terasa mencekik masyarakat menengah kebawah dan masyarakat Indonesia pada umumnya. Massa juga meminta agar pemerintah tidak membatasi hak berdemokrasi dan konstitusional bagi setiap warga negara, melalui kekuasaannya.
Selain itu, massa juga menuntut kasus korupsi PLTU Riau 1 yang telah menyebabkan kerugian negara. Atas ketiga tuntutan tersebut, massa meminta kebijakan pemerintah yang lebih tegas sehingga dapat segera dirasakan oleh rakyat yang telah gelisah, terutama terhadap permasalahan rupiah.
Sementara itu, massa kembali menuntut untuk dapat memasuki ruang paripurna. Namun, hal itu masih terkendala karena tepat didepan pintu gedung, telah berjaga puluhan personil yang berdiri membentengi.
sumber: goriau