EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Aung San Suu Kyi Tipu Amerika Serikat

 

PENTAGON - Amerika Serikat (AS) akhirnya terkena tipu daya pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi yang terkesan lemah lembut membela hak asasi. Duta besar AS untuk PBB, Nikki Haley, menyebut pembelaan Suu Kyi atas vonis 2 wartawan Reuters sebagai sesuatu yang tidak bisa dipercaya (pembohong).

 

"Pertama, menyangkal pelecehan yang dilakukan militer Myanmar pada Rohingya, sekarang membenarkan penahanan dua wartawan Reuters yang melaporkan tentang pembersihan etnis. Tidak bisa dipercaya," tulis Haley di Twitter seperti dikutip dari Reuters, Jumat (14/9/2018).

 

Suu Kyi dalam komentar publik pertamanya tentang kasus ini mengacu pada hukum era kolonial yang dituduhkan kepada kedua wartawan tersebut.

 

"Mereka bukan dipenjara karena mereka wartawan, mereka dipenjara karena pengadilan memutuskan bahwa mereka telah melanggar Undang-Undang Rahasia Negara," kata Suu Kyi pada konferensi Forum Ekonomi Dunia di Hanoi.

 

Dua wartawan Reuters, Wa Lone dan Kyaw Soe Oo, divonis bersalah atas tuduhan melanggar rahasia negara pada 3 September lalu. Kedua wartawan, yang mengaku tidak bersalah, sedang menyelidiki pembunuhan 10 warga desa dari minoritas Muslim Rohingya oleh pasukan keamanan Myanmar saat mereka ditangkap. Belakangan, militer Myanmar kemudian mengakui pembunuhan itu dan mengatakan telah menghukum beberapa tentara.

 

Perserikatan Bangsa-Bangsa, kelompok hak asasi manusia dan kebebasan pers dan berbagai pemerintah mengkritik vonis tersebut. Wakil Presiden AS Mike Pence dan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo telah menyerukan pembebasan mereka.

 

sumber: sindonews