SMP
BATAM - Meski Republik Indonesia akan memasuki usia ke-71 Rabu lusa, tetapi dunia pendidikan di Batam rupanya masih belum merdeka seutuhnya.
Seperti dialami SMP 21 Sagulung. Sekolah milik pemerintah tersebut kekurangan ruang kelas dan tenaga pengajar.
Baca : Ironi Pendidikan di Batam, Satu Meja Diisi 3 Siswa
Tidak tanggung-tanggung, akibat jumlah siswa mencapai 1.046 orang, saat ini sekolah tersebut kekurangan 11 kelas dan 12 guru. Kini sekolah ini hanya memiliki 23 kelas.
Ironisnya lagi beberapa kelas sedang dalam perbaikan. Hal tersebut jelas menambah sengsara para siswa yang terpaksa berdesak-desakan dalam ruang kelas.
Kepala SMP 21 Batam, Poniman Sardi mengaku kewalahan menyediakan pembelajaran yang ideal menyusul ruang kelas dan tenaga guru tidak bisa meng-cover pada siswa.
"Memang dengan jumlah murid sebanyak itu idealnya sekolah kami ini punya 34 ruang kelas. Artinya ada kekurangan sebanyak 11 kelas dan 12 guru lagi," tutur Poniman, Senin (15/8/2016).
Kondisi bobroknya dunia pendidikan di Batam tidak hanya masalah minimnya ruang kelas baru (RKB) dan tenaga pengajar, akan tetapi akses jalan menuju sekolah juga sangat memprihatinkan. Bahkan orang tua murid sudah menjadi korban yang meninggal akibat terjatuh saat mengantar sang anak.
Baca: Akses Jalan Sekolah Rusak, Pemko Batam Tak Peduli Pendidikan
Para wakil rakyat sejauh ini telah bersuara lantang di media menyoroti masalah ruang kelas dan guru. Mereka pun menyesalkan gaji guru honorer SMA/SMK sederajat yang lebih dari dua bulan ini belum menerima upah. (anggie)