BATAM
Masjid tersebut bernama Baitusysyakur. Ya, masjid ini memiliki cerita unik tersendiri. Rumah ibadah yang didirikan pada tahun 1986 tersebut saat pertama kali dibangun hanya menggunakan kayu dan berada di atas bukit.
Seiring berjalannya waktu, masjid tersebut sudah berganti kepengurusan hingga 3 kali. Selain itu masjid ini juga sudah dilakukan renovasi bangunan akibat banyaknya jamaah.
Dana renovasi untuk masjid yang terletak di pusat kota Jodoh-Nagoya Batam tersebut sekitar Rp 840 juta. Biaya berasal dari para donatur dan infak para jamaah.
"Alhamdulillah setelah direnovasi masjid kita ini dapat menampung jamaah hingga 4 hingga 5 ribu jamaah. Terlebih saat bulan Ramadhan selalu ramai dikunjungi umat," ujar Zaini Zakaria, Ketua Umum Masjid Baitusysyakur Jodoh kepada kepriupdate.com, Rabu (8/6/2016).
Menurutnya masjid ini dahulunya pernah direncanakan akan digusur pemerintah. Namun gagal dilaksanakan. Hal tersebut tidak terlepas keberadaan makam tua di dalam area masjid.
"Semua makam yang ada tidak ada hubungan saudara. Makam tersebut terdiri dari makam Raja Sulaiman, 4 makam perempuan kembar dan 2 makam wanita tua," terang Zakaria.
Salah seorang penjaga masjid Edwar juga menyatakan bahwa dahulunya masjid ini berdiri di atas makam umum.
"Makam tersebut sudah dialihkan ke daerah TPU Seipanas dan sekarang hanya disisakan 7 makam saja," timpalnya. (alfie)