BATAM - Himpunan Awak Trans Batam (HANTAM) melakukan aksi demo di depan kantor walikota. Dalam aksi solidaritasnya, para sopir menuntut beberapa permasalahan yang dialami.
Tuntutan mereka adalah penyelesaian kasus penganiayaan, keamanan, perlindungan bagi pekerja bus Trans Batam, pengembalian jam kerja seperti semula, sterilisasi di setiap halte. Sebab kini halte bus Trans Batam tidak seperti fungsinya.
Mereka menilai walikota Batam utamanya Dishub cukup lambat dalam menangani kasus bus Trans Batam.
"Kurang puas karena hanya rapat, rapat, dan rapat. Jadi sepertinya kurang mengena," keluh Hendra Krisno, Ketua Hantam kepada kepriupdate.com, Kamis (14/4/2016).
Wakil Walikota Batam Amsakar Achmad menegaskan bahwa 89% masyarakat menginginkan adanya transportasi yang murah dan baik. Sehingga mengharapkan pemerintah mendukung hal ini.
Pemerintah akan menindaklanjuti persoalan yang diajukan oleh para anggota Hantam. Selain itu akan berkoordinasi dengan tim teknis dari Dinas Perhubungan kota Batam.
"Semuanya ingin layanan transportasi yang murah dan baik. Transportasi yang baik dan nyaman ya bus Trans Batam. Karena ini program Nasional. Kami juga akan berkoordinasi dengan Dishub," kata Amsakar Achmad. (alfie)
