BATAM
Acara yang dimulai sejak pukul tiga sore ini, diawali dengan doa bersama sebagai upacara untuk menetralisir kekuatan alam, agar kembali ke asalnya.
Suasana khusuk begitu terasa ketika upacara dimulai, dengan mengangkat tangan ke atas. Ratusan umat larut dalam doa yang dipimpin langsung oleh Ketut Jro Mangku Putu Satria Yasa dan Jro Mangku Arif.
Selanjutnya dengan diiringi musik khas Bali, ratusan umat Hindu mengarak ogo-ogoh dari halaman pura menuju simpang lampu merah Baloi lalu kembali ke pura. Upacara diakhiri dengan membakar ogoh-ogoh yang merupakan simbol dari sifat jahat, disaksikan ratusan umat.
Ogoh-ogoh yang merupakan simbol kejahatan, kemudian dibakar. Hal ini memiliki makna menghilangkan sifat negatif agar menjadi sesuatu yang benar.
Putu mengharapkan dengan perayaan hari raya Nyepi tahun baru saka 1938, semua yang ada di bumi dalam keadaan damai, sehat, dan sejahtera. (anggieta)