BATAM - Maraknya panti pijat di wilayah Sagulung sudah lama membuat resah masyarakat. Pasalnya tempat usaha tersebut hanya dijadikan kedok semata.
Warga mensinyalir selain tidak mengantongi izin, tempat massage di sana juga memberikan layanan plus-plus yang dapat dinikmati oleh para pria hidung belang.
Menyikapi keresahan warga, Anggota Komisi I DPRD Batam Nono Hadisiswanto mengaku heran kenapa Dinas Pariwisata dan BPM-PTSP Batam dan Satpol PP tak kunjung menertibkan.
"Persoalan ini sudah berulang kali di-hearing-kan (RDP), kenapa belum ada action dari pemerintah," kecam Nono, Kamis (10/3/2016).
Usaha panti pijat berbau esek-esek tersebut banyak buka di pertokoan Sagulung Kota atau tepatnya di Simpang Basecamp. Selain itu juga terkonsentrasi di pertokoan Simpang Putri Hijau.
"Sebaiknya pengusaha itu kalau buka usaha harus memikirkan jenis usahanya serta dampak yang akan ditimbulkan kepada masyarakat sekitar. Apalagi jualan mesum tentu ini sangat dimurkai Tuhan," pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, warga Sagulung sudah berulang kali meminta Dinas Pariwisata dan Satpol PP agar menertibkan panti pijat plus-plus. Namun apa lacur, komplain warga tak didengar bahkan terkesan tutup mata. (anggieta)