[caption id="attachment_8189" align="alignright" width="290"]
BATAM - Merajalelanya penyelundupan TKI ilegal (trafficking) ke Malaysia dari Pelabuhan Internasional Batam, disinyalir melibatkan jaringan besar lintas instansi bahkan mafia internasional. Hal tersebut diungkapkan Koordinator Pos Pelayanan Penempatan dan Perlindungan TKI (P4TKI) Batam, Febi Sulistia.
"Kita sudah sering menangkap tekong TKI Ilegal di Bandara Hang Nadim, terlebih lagi di Pelabuhan Batam Center," ujarnya kepada AMOK Group, Rabu (10/2/2016) sore di ruang kerjanya.
Praktik penyelundupan ini menurutnya tak terlepas dari adanya kongkalikong antara oknum tekong TKI dengan instansi terkait.
"Kebanyakan yang kita tangkap warga biasa, tapi tidak menutup kemungkinan ada oknum petugas yang ikut terlibat pekerjaan kotor tersebut. Tapi ini hanya dugaan saya saja yah," tambahnya.
Ia mengungkapkan bahwa tekong yang ada sudah masuk masuk jaringan internasional yang sulit dilacak. Operasi yang dilakukan P4TKI juga selalu bocor saat menindak pencegahan di lapangan.
"Ini jaringan besar, yang melakukan ini para mafia internasional dan sudah berlangsung lama. Sudah berapa kali kita mendapat laporan seperti ini, dan ketika kita melakukan sidak para tekong tersebut tidak kelihatan seakan operasi yang kita lakukan sudah bocor," jelasnya.
Meski demikian, ia menegaskan bahwa pihaknya akan terus melakukan operasi rutin di lapangan terutama di pelabuhan Batam Center yang dikelola PT Sinergy Tharada.
"Kami berharap kedepannya para TKI itu sudah resmi semua, kan kasihan kalau dideportasi, disiksa majikan, terlantar dan ditangkap di negara luar karena memakai prosedur yang salah karena iming-iming gaji besar dari tekong tidak bertanggungjawab," pungkasnya.(CR 2/3/AMOK Group)