BATAM - Setelah ditunda sebanyak lima kali persidangan terdakwa Noldi Christi alias Odi, pencoleng solar subsidi di Batam, dituntut dengan pidana 5 tahun bui dan denda sebesar Rp6 miliar subsider 6 bulan kurungan.
“Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa Noldi selama 5 tahun penjara dan denda sebesar Rp6 miliar subsider 6 bulan kurangan,” tegas JPU Wawan, Kamis (7/5/2015) sekitar pukul 16.00 WIB di ruang sidang utama Pengadilan Negeri Batam.
Wawan juga meminta Majelis Hakim dalam putusannya menyatakan tersangka terbukti bersalah melakukan tindak pidana sebagaiman dimaksud dalam pasal 53 huruf C UU RI Nomor 22 tahun 2001 tentang minyak gas dan bumi jo pasal 55 ayat(1) ke-1 KUHP dan pasal 3 UU RI Nomor 8 tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Seusai mendengarkan tuntutan penuntut umum, Ketua Majelis Hakim Khairul Fuad diampingi Syahrial Harahap dan Alfian selaku hakim anggota menyampaikan hak terdakwa yang tidak didampingi penasehat hukum tersebut untuk melakukan pembelaan.
“Atas tuntutan tadi, saudara bisa mengajukan pembelaan,” kata Fuad kemudian dijawab terdakwa dengan meminta waktu 1 minggu untuk menyampaikan pembelaan tertulis dalam persidangan berikutnya.
Majelis Hakim kemudian menunda sidang hingga seminggu kedepan untuk mendengarkan pembelaan tertulis dari terdakwa.
Sekadar diketahui Noldi merupakan penyulut bentrokan berdarah TNI Yonif 134/ Tuah Sakti dengan Brimob 2014 silam. Ia diancaman hukuman pidana pasal 53 huruf C UU RI Nomor 22 tahun 2001 tentang minyak gas dan bumi paling lama 3 tahun penjara dan denda paling tinggi Rp30 miliar.
Sedangakan dalam pasal 3 UU Nomor 8 Tahun 2010 tentang TPPU ancaman hukuman pidana paling lama 20 tahun penjara dan denda paling banyak Rp 10 miliar.(red/amok)