[caption id="attachment_5861" align="alignleft" width="290"] Jokowi dan Kemenpora Imam Nahrowi. foto: net[/caption]
SWISS - Ribuan pemain bola beserta sanak keluarganya di Tanah Air terancam jadi pengangguran dan tak bisa makan, menyusul FIFA telah memberi sanksi kepada PSSI setelah menggelar emergency meeting Komite Eksekutif di Zurich, Swiss, Sabtu (30/5/2015).
Pemicunya akibat campurtangan rezim Jokowi melalui kaki tangannya Menpora Imam Nahrowi yang haus ingin "menguasai" PSSI. Diduga pembekuan PSSI oleh pemerintah hanyalah proyek pencitraan politik di tengah ketidak mampuan mengangkat nilai tukar rupiah serta bobroknya ekonomi dan supremasi hukum. Sanksi itu ditandatangani Sekretaris Jenderal FIFA Jerome Valcke. Keputusan itu langsung berlaku dan tidak ditentukan sampai kapan batas masa sanksinya.
Selama disanksi, PSSI kehilangan hak keanggotaan (c.f Pasal 12 ayat 1 Statuta FIFA) dan pemain Timnas maupun pemain klub dilarang melakukan hubungan internasional, termasuk terlibat di kompetisi FIFA dan AFC (c.f khususnya Pasal 14 ayat 3 dari Statuta FIFA).
FIFA menyatakan bakal mencabut sanksi untuk Indonesia jika PSSI menyelesaikan permasalahan tanpa adanya ikut campur pihak ketiga dalam hal ini Kemenpora dan BOPI. Selain itu, FIFA juga meminta agar tanggung jawab tim nasional dan seluruh kompetisi sepak bola Indonesia diserahkan kepada PSSI.
Sanksi kepada PSSI juga membuat setiap anggota dan ofisial tidak bisa mendapatkan keuntungan apapun dari program pengembangan FIFA dan AFC, kursus, atau latihan selama dijatuhi sanksi. (lukman/sua)