EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Mahasiswa Poltek Batam Ciptakan Sepeda Penyapu Sampah

BATAM - Mahasiswa Politeknik (Poltek) Negeri Batam jurusan teknik mesin berhasil membuat terobosan baru dalam dunia otomotif dan industri. Salah satunya adalah sepeda penyapu sampah kering, ciptaan mahasiswa teknik mesin semester 5, Nijar Saprijar.

 

"Idenya berawal saat melihat petugas kebersihan menyapu, jadi saya pikir kenapa tidak saya coba membuat hal baru yang bisa meringankan pekerjaan mereka," ujar Nijar kepada kepriupdate.com, Jumat (30/1/2015) sore.

 

Alat baru tepat guna itu ia buat dalam rangka pembuatan tugas akhir kuliah. Sebelum pengerjaan, terlebih dahulu mereka harus lulus dalam pengajuan proposal terkait proyek tugas akhir di semester empat.

 

Dosen Pembimbing Pembuatan Alat, Muhammad Hasan Albana kepada kepriupdate.com mengatakan, setiap mahasiswa diberi kesempatan merancang alat sesuai kebutuhan saat ini. "Mereka boleh membuatnya secara pribadi atau tim, sesuai dengan tingkat kerumitan dan besarnya biaya yang akan dikeluarkan dalam pembuatan tugasnya," terang Hasan Albana.

 

Sepeda penyapu sampah kering ini bekerja seperti kincir air. Saat sepeda dijalankan maka, rantai yang terhubung dari gear (roda gigi) yang terpasang di roda depan sepeda akan memutar conveyor. Conveyor yang dipasangi dengan empat sapu yang ada di depan dan dua di samping kiri dan kanan akan berputar, untuk menyapukan sampah ke dalam tong sampah yang berada di bawah.

 

"Kendalanya, mencari rotasi/putaran sapu agar sampah masuk kedalam tong sampah. Saya juga beberapa kali mengulanginya karena sampahnya tidak masuk ke tong," tutur Nijar.

 

Tidak hanya sepeda penyapu sampah yang diciptakan oleh mahasiswa-mahasiswa ini, di antara mereka ada juga yang membuat mobil go kart, memodifikasi dan merakit sepeda motor, dan yang tidak kalah menarik adalah alat perontok bulu ayam yang sedikit berbeda dengan alat perontok bulu ayam yang telah ada di pasaran.

 

Hasan juga mengatakan, hasil karya mahasiswanya ini ke depan akan didaftarkan dalam Hak Atas Kekayaan Intektual (HAKI) untuk melindungi hak cipta mahasiswanya.

 

"Jika memang sesuatu hal yang baru dan belum pernah ada yang menciptakan dan mempublikasikan alat tersebut, kita akan daftarkan di HAKI," pungkasnya. (defrizal)