BATAM
Tidak saja melibatkan aparat jaksa dan hakim, dugaan kuat pewarta yang biasa meliput di pengadilan dan kejaksaan juga turut terbelit dalam lingkaran setan mafia peradilan.
Sumber di lapangan menyebutkan jaksa terang-terangan meminta wartawan untuk tak memberitakan persidangan judi bola di HH Club.
"Satu wartawan dapat uang tutup mulut Rp 2 juta, makanya mereka tidak lagi mau memberitakan atau meliput sidang vonis hari ini," kata sumber yang minta dirahasiakan identitasnya.
Menurut dia hal ini sungguh disayangkan, wartawan yang harusnya bersikap independen justru bertindak layaknya koruptor.
Persidangan ini menarik perhatian masyarakat terutama kalangan penggiat anti judi di Batam. "Ini preseden buruk bagi penegakan hukum. Media yang harusnya jadi pilar demokrasi dan menyuarakan kebenaran justru dipakai untuk berbuat kezoliman," kecam Agus, warga Batam Kota. (indra)