[caption id="attachment_2645" align="alignleft" width="273"]
KEPRIUPDATE.COM - Allah menurunkan Nabi Adam ke muka bumi untuk menjadikannya seorang khalifah. Tentu dengan kuasaNya, Dia mengajarkan pula kepada Adam tentang nama-nama segala sesuatu, hakekatnya dan kekhususannya, agar dapat diambil manfaat bagi bekal hidup di bumi.
"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, 'sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi'. Mereka berkata, 'mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Allah berfirman, 'sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui'. (Q.S 2:30)
Lalu Allah berfirman; "Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya kemudian mengemukakannya kepada Malaikat lalu berkata, 'sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu orang-orang yang benar. Mereka menjawab, 'Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engakau ajarkan kepada kami, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mengetahui (Al-Baqarah)
Maksud dari Allah mengajarkan nama-nama kepada Adam tersebut bahwa seluruh benda yang mempunyai nama adalah ilmu yang diberikan Allah kepada Adam. Di dalam penciptaan manusia, sekaligus Allah berikan bekal ilmu pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk memecahkan misteri benda-benda di samping pemanfaatannya. Juga diberitahukan kepada Adam ilmu tentang Sunnatullah yang merupakan ketentuan bagi setiap yang melahirkan manfaat dan bahaya.
Yang demikian itu adalah hakekat perkataan Allah yang berbunyi. 'Allah mengajarkan nama-nama'. Kemudian semua jenis manusia mewarisi ilmu Adam secara turun-temurun dalam jangka waktu yang berabad-abad. Sehingga manusia mampu mengetahui rahasia bumi dan hukum alamnya, dan mampu merealisasikan firman Allah Inni Ja'ilun fi'l-Ardhi khalifah.
Dikatakan bahwa Allah menciptakan ke dalam diri Adam ilmu pengetahuan tentang benda-benda langit dan bumi, baik berupa hewan, tumbuh-tumbuhan, gunung-gunung, lautan dan lain sebagainya yang menjadikan kebutuhan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.
(wawan, toha putra semarang)