JAKARTA - Konsistensi PDIP dalam memperjuangkan hak rakyat untuk mendapat subsidi dari negara yakni dengan tidak menaikkan harga BBM selama 10 tahun beroposisi, kini dipertaruhkan dengan rencana Pemerintahan Jokowi yang bakal menaikkannya.
Langkah menaikkan harga BBM tersebut dituding sebagai bentuk liberalisasi BBM sebagai kebutuhan utama rakyat Indonesia yang masih amat butuh campur tangan negara dalam bidang energi.
Tidak sedikit kritik dan penolakan rencana tak populer Jokowi itu. Bahkan kritik tajam datang dari elit partai pendukung sendiri terus bermunculan.
Seperti yang dilontarkan politikus PDIP Effendi Simbolon. Dia menyinggung tiga kartu yang telah diluncurkan Presiden Jokowi. Untuk menangani rakyat miskin dan belum mampu, perlu ada, KIS, KIP dan hal yang similar dengan kartu-kartu itu.
Dia juga menyindir bahwa ada juga yang meminta dibuatkan kartu lain selain 3 kartu yang sudah diluncurkan. "Bahkan ada yang bilang bikin juga Kartu Indonesia Kaya, Kartu Indonesia Senang dan Kartu Indonesia Anti Galau," sindirnya dengan wajah serius seperti dikutip inilah.com.
Menurutnya, dengan kartu-kartu itu, siapa tahu rakyat Indonesia dengan kartu saja bisa tidak galau, senang dan kaya. "Dan kartu yang terakhir katanya ada Kartu Indonesia Masuk Surga," katanya. (Red)