KARIMUN
Penyerangan itu diduga terkait penangkapan terhadap kapal KM Jember Hati yang bermuatan rotan sekitar 178.000 kg yang dilakukan oleh BC 6003 dan BC 6007 Kanwil Tanjungbalai Karimun, Jumat (21/11/2014) sekitar pukul 16.00 WIB di perairan Tanjung Berakit Utara Pulau Bintan Kepri.
Kapolres Karimun, AKBP Suwondo Nainggolan SH SIK kepada sejumlah awak Media, Sabtu (22/11/2014) mengatakan pihaknya kini tengah mendata 180 orang yang berangkat dari pelabuhan Tanjung Sengkuang, Batam. “Orang berinisial HP yang diduga menjadi inisiator penyerangan itu sekarang sedang disidik lebih lanjut. Bahkan kita akan lakukan tes urine terhadapnya. Dan jika memungkinkan, terhadap semua rombongan yang ikut bersamanya juga dilakukan tes urine,” terangnya.
500 OTK dari Tanjung Sengkuang Batam menuju Kanwil DJBC khusus Kepri di Karimun sekitar pukul 24.00 WIB. Sejam kemudian, 4 unit ‘boat khusus’ melaju dengan kecepatan tinggi dan membawa seratusan OTK yang bersenjatakan parang, obeng dan badik.
“Namun pada pengantaran kedua, TNI AL Karimun berhasil menghalau 3 boat dan berhasil lari ke perbatasan. Sedangkan 1 boat lagi yang sempat bersandar di pelabuhan pantai Pak Imam Baran dan sekarang sudah dijadikan barang bukti. Jumlah keseluruhan yang sempat ke darat, sebanyak 180 orang,” terangnya.
Selanjutnya katanya lagi, untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi peningkatan eksodus berikutnya, TNI dan Polri di Karimun, telah memperketat penjagaan baik di wilayah laut maupun di Mapolres sendiri. “Sementara ini, seluruh personil Polri diperintahkan stand by di Polres. Bahkan satu peleton TNI AD juga ikut stand by. Intinya TNI dan Polri siap menjaga keamanan di NKRI ini,” tegasnya. (redaksi)