LINGGA
"Dengan adanya hal-hal seperti ini saya anggap ingin menghambat pembangunan di desa. Padahal desa kita baru dimekarkan dan butuh banyak pembangunan, mereka terkesan cemburu sosial saja," kata Roestam, Kamis (2/10/2014).
Semua anggaran yang dipergunakan juga telah dijelaskan langsung dalam rapat pertanggungjawaban penggunaan anggaran ADD tahun 2014 di hadapan pihak-pihak terkait.
"Tidak ada masalah lagi. Pada rapat Selasa kemarin (30/9/2014) semua menerima, tidak ada yang mempermasalahkan. Semuanya tokoh masyarakat, camat, kasi pemerintahan dan lainya. Mereka menerima laporan tersebut," katanya lagi.
Sementara itu dugaan adanya anggota BPD yakni Agus yang bermain pada proyek desa tersebut, juga langsung membantahnya.
"Saya bekerja dalam proyek itu, makan gaji, bukan sebagai pemegang proyek," kata Agus.
Seperti diberitakan sebelumnya, masyarakat Desa Tinjul, Kecamatan Singkep Barat menuding pihak desa tidak transparan dalam penggunaan anggaran ADD desa. Diduga proyek itu kental manipulasi berupa penggelembungan dana untuk menguntungkan pihak-pihak tertentu. Warga Tinjul yang geram berencana akan melaporkan hal ini ke aparat penegak hukum. (m syafiq)