BATAM - Pascaditetapkannya Jokowi maju pada Pilpres 2014, sejumlah pihak merasa terganggu. Partai yang terang-terangan menentang Jokowi maju adalah Gerindra.
Hal ini dengan diungkapkannya perjanjian Batutulis antara Megawati, Ketum PDIP dengan Prabowo Subianto, Ketum Gerindra ke publik.
Anggota Dewan Pembina Gerindra Martin Hutabarat seperti dikutip dari detik.com menyatakan, peredaran naskah itu tidak mengejutkan, karena publik sudah tahu bahwa Mega punya janji untuk mendukung Prabowo di 2014.
Naskah yang dirumuskan di Batu Tulis, Bogor, itu berisi kesepakatan antara dua pihak, yakni Megawati dan Prabowo. Naskah perjanjian yang diperoleh detikcom, Sabtu (15/3/2014), itu ditandatangani Megawati sebagai capres dan Prabowo sebagai cawapres di Pilpres 2009 lalu.
Jika dilihat dari materai yang ada ditandatangani Mega, maka salinan yang bocor ini dokumen milik Partai Gerindra. Gerindra sendiri memang pernah mengancam akan membongkar isi perjanjian ini.
Kesepakatan Bersama PDI Perjuangan dan Partai Gerindra Dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Negara Kesatuan Republik Indonesia 2009-2014
Sementara di lain pihak, ketakutan serupa juga dialami kubu salah satu calon presiden dari Partai Demokrat. Pasalnya calon presiden yang masih mengikuti konvensi capres tersebut tidak ingin redup oleh pamor Jokowi yang memang boleh dibilang unggul di segala lini. (gti)
EKONOMI
NASIONAL
- Presiden Prabowo Subianto Arahkan Kepala BP Batam dan Jajaran Percepat Kemajuan Daerah
- Kodam Brawijaya dan Pemprov Jatim Jalin Kerjasama di Bidang Pendidikan
- Dubes RI untuk Singapura Siap Kolaborasi dengan BP Batam untuk Gaet Investor
- Hilal Terlihat di Aceh, Kemenag Tetapkan Awal Ramadan 1 Maret 2025
POLITIK
- Kepala BP Amsakar Achmad dan Wakilnya Hadiri Rapat Paripurna DPRD Kota Batam
- Sertijab Wako Batam, Amsakar-Li Siap Lanjutkan Pembangunan
- Walikota Batam Amsakar Achmad dan Li Claudia Disambut Tudong Manto Setiba dari Retret Magelang
- Bupati dan Wakil Bupati Natuna Ucapkan Salam Perpisahan dalam Upacara 17 Hari Bulan
