EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Insentif Dipotong, Buruh PT SMOE Batam Mengamuk

BATAM - Ribuan buruh PT SMOE di Kabil Industri Batam mengamuk. Pemicunya akibat tulisan di salah satu tiang lobby PT SMOE, bahwa untuk insentif pekerja jabatan fitter dipotong berkisar Rp 480 ribu, sedangkan helper sebesar Rp 150 ribu.

Andri, salah satu pekerja, mengaku pemotongan terjadi sejak tahun 2013 lalu hingga Februari 2014. Pemotongan juga beragam, sesuai dengan jabatan masing-masing buruh.

Tak pelak informasi tersebut membuat ribuan buruh mengamuk. Mereka merasa dibohongi managemen. Tiga mobil operasional dibakar, kantor hancur dirusak para buruh. Polisi kualahan menghadang gempuran para buruh yang sudah emosi.

Terpisah Herry Pranata, HRD Manager PT SMOE membantah tudingan buruh yang melakukan protes terkait pemotongan upah prestasi atau insentif secara sepihak. Menurutnya, manajemen tidak mengetahui adanya pemotongan tersebut.

Herry juga membantah pemicu rusuh di perusahaannya akibat pemotongan upah prestasi atau insentif melainkan PT Beathel yang mempekerjakan 3.000 buruh SMOE untuk proyek APLMG.

Tetapi, Bechtel membuat kebijakan sendiri untuk memotong 20 persen insentif seluruh karyawan tersebut bila terdapat 20 karyawan yang melakukan pelanggaran setiap minggunya.

"Memang sistem pemberian insentifnya ini agak diperketat. Bila ada 20 orang karyawan yang melanggar selama seminggu, pihak Bechtel memotong insentif mereka hingga 20 bahkan sebanyak 25 persen. Pemotongan dilakukan kepada seluruh karyawan meskipun 20 orang melakukan pelanggaran kebijakan perusahaan tersebut," kilahnya.

Anehnya, terkait adanya pemotongan hingga 25 persen, Harry malah mengatakan sama sekali tidak diketahui oleh pihak manajemen PT SMOE selaku pihak yang membayarkan gaji dan insentif 3.000 karyawan tersebut.

"Kita hanya juru bayar. Apapun laporan yang diberikan oleh Bechtel, itu yang kita bayarkan. Karena laporan tersebut berdasarkan penilaian dan perhitungan mereka dari masing- masing kepala unit kerja, tidak ada campur tangan SMOE," terangnya.

Dijadwalkan PT SMOE akan memanggil PT Bechtel dan para buruhnya untuk berunding, mencari jalan keluar permasalahan. (nio)