EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Aparat Ancam Petugas SPBU Bila Tak Layani Mafia Solar Batam

mafia solar batam

BATAM - Meski Pertamina sudah menambah kuota solar subsidi ke SPBU yang ada di Batam dari 260 ton per hari menjadi 500 ton per hari, kenyataannya bahan bakar hitam ini tetap saja kurang.

Puncaknya hampir setiap hari terjadi antrean panjang di seluruh SPBU yang tersebar di Batam. Solar memang ibarat berlian di daerah industri ini, sebab banyak pihak terutama aparat keamanan yang hidup dari bisnis haram penyelewengan solar subsidi.

Para pencoleng solar dengan menggunakan modus isi berulang-ulang di SPBU bukan hal langka di Batam. Mobil taksi butut yang tidak pernah mencari sewa lagi pun dimanfaatkan oleh para mafia solar untuk beraksi.

Dari banyaknya pencoleng solar subsidi itu nyaris tidak luput dari keterlibatan aparat keamanan. Sungguh ironis memang, bermodal senjata yang dibiayai rakyat, aparat keamanan itu berbisnis haram solar subsidi yang tentu saja sama seperti kejahatan kerah putih alias korupsi.

Hal ini terungkap dalam rapat koordinasi antara Pertamina, Pemko Batam, seluruh pemilik SPBU dan seluruh unsur Muspida (Kejaksaan, Polresta Barelang, Dandim Batam). Bahwa keterlibatan aparatlah yang menyebabkan solar tetap langka dan antrean mobil di SPBU semakin parah saja.

"Kami bukan menolak para pelangsir solar, tapi ketika pegawai kami menolak melayani pengisian solar itu maka para pemimpin aparat dari seluruh angkatan di Batam ini mengancam kami. Bagaimana kami dipersalahkan, sementara kami diancam," ungkap Satria, pemilik SPBU, Rabu (22/1). (mon)