EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Mengintip Dinasti Politik di Kepri (2-Habis)

Libatkan Istri, Anak, Adik, Kakak dan Ponakan


 

Fenomena dinasti politik di Kepri ternyata tidak boleh dianggap remeh. Ini tidak terlepas dari peran para petinggi partai politik yang tak lain masih punya kekerabatan cukup dekat dengan para calon legislatif (caleg).

 

 

Sebut saja Asmin Patros dari Partai Golkar Batam, politikus ini sudah tiga periode bercokol di kursi empuk DPRD Batam. Tahun ini dia akan kembali maju namun naik satu tingkat yaitu di DPRD Kepri. Pengganti dia di DPRD Batam adalah Hendra Asman, dari partai yang sama. Hendra merupakan ponakannya.

 

 

Entah kebetulan atau punya selera politik yang sama, Jauhin Hutajulu pada Pileg 2014 nanti kembali mencalonkan diri ke kursi DPRD Batam. Namun ironisnya ia tak sendirian, putra sulungnya yang sama-sama dari Partai Demokrat juga bakal maju dalam Pileg mendatang.

 

 

Tongkat estafet di politik dinasti Batam juga menyambangi keluarga anggota DPRD Batam Beliefman Sijabat. Sang istri yang juga dari Partai PKPI dipastikan ikut Pileg menyusul telah tercatat di DCT KPU Batam.

 

 

Kembali ke trah Megawati yaitu PDI-Perjuangan, selain keluarga wagub Kepri, ternyata masih ada pertalian saudara yang melibatkan calegnya. Seperti Udin P Sihaloho anggota DPRD Batam, dia kembali maju untuk periode kedua. Sang kakak Tumbur Sihaloho juga tak mau kalah. Kedua bos perusahaan minyak solar inipun dipastikan maju pada Pileg 2014.

 

 

Partai berlambang Ka'bah juga menyelipkan politik dinasti. Ini bisa kita lihat dari kembalinya Ahars Sulaiman dan sang istri Diana Titik untuk mengisi kembali kursi empuk yang masih disandangnya. Ahars ke DPRD Kepri sedang Titik ke DPRD Batam. Begitu pula Windarti dan Tintin yang merupakan caleg PKB. Kedua kakak adik ini akan maju sama-sama ke DPRD Batam.

 

 

Politik dinasti keluarga juga ditanamkan oleh Zulbahri anggota DPD RI asal Kepri. Dia maju kembali untuk kali kedua tahun depan. Dia disebut-sebut merupakan suksesor sang anak Uzer Zul untuk maju melalui PAN ke kursi DPRD Batam.

 

 

Kekuatan besar hegemoni tokoh pemuda tempatan Saparudin Muda sudah tak diragukan lagi di Batam bahkan Kepri. Betapa tidak ia yang sudah sukses kala 2009 lalu mengantarkan sang istri tua duduk di DPRD Kepri yaitu Asnah kali ini banting setir ke Partai Gerindra. Ia pun menyelipkan Ririn, istri mudanya untuk duduk di DPRD Batam serta dua orang keponakannya.

 

 

Sebagai pamungkas, trah politik dinasti keluarga eks mantan gubernur Kepri Ismeth Abdullah memang sudah pudar. Namun nama besar dari sang istri Aida Ismeth rupanya masih menjadi asa untuk putra sulungnya Dani Ismeth kembali mencoba keberuntungan di percaturan politik, tapi Dani kini tidak ke DPR RI melainkan ke DPD RI. Sedangkan Aida akan berubah posisi dari DPD RI ke DPR RI melalui partai keluarga SBY.

 

 

Apakah masyarakat masih mau memilih patron politik keluarga tersebut di atas. Kita lihat saja hasilnya di pemilu legislatif 2014 mendatang. Masyarakat harus jeli dan bisa memilah mana caleg yang punya kemampuan, kepedulian dan berjiwa bersih yang anti KKN (korupsi kolusi dan nepotisme). (redaksi)