TANJUNGPINANG - Nusnaiti istri dari Mahfud Zurahman Kadis Pendidikan Bintan, menajdi korban penjambretan, Senin (30/9). Akibat kejadian tersebut, mengalami kerugian Rp 30 juta. Menurut korban kejadian ketika dirinya dan suami baru saja turun dari mobil hendak ke toko keramik. Mobil tersebut mereka parkir tepat didepan toko keramik di Jalan MT Haryono Batu 3 Tanjungpinang. "Setelah kami sampai disana, kami langsung keluar mobil. Karena anak saya gak mau turun, saya kasih tas yang saya bawa kepada anak saya untuk diletakkan ke dalam mobil," tutur Nusnaiti.
Saat berada di dalam toko keramik, Variska (anak korban_red) berteriak ada maling. Awalnya dia tidak menanggapi hal tersebut, setelah ia keluar ternyata dia sudah melihat anaknya menangis diluar mobil "Ada yang teriak maling, maling. Ternyata anak saya yang teriak. Kami langsung balik ke mobil dan tanya apa yang terjadi. Ternyata tas yang saya serahkan tadi sudah tidak ada didalam mobil," kata korban.
Menurut Variska saat kejadian ia tidak sadar kalau yang membuka pintu mobil sebelah kanan itu adalah orang lain. Ia kaget tiba-tiba datang seorang pemuda membuka dan langsung mengambil tas orangtuanya. Variska sempat keluar dan menarik tas itu dari tangan pelaku. Namun pelaku lebih kuat, Variska didorong hingga ia jatuh dan pelaku membawa tas milik orang tuanya. "Dia sendirian, pakai kaus hitam, celana panjang hitam. Aku sempat kejar dia dan ambil tas itu lagi. Terus dia tolak aku sampai jatuh makanya dia lari," ungkap Variska. Dia mengatakan motor pelaku berwarna hitam.
Mahfud Zurahman mengatakan saat itu ia baru saja pulang menjemput Variska dari sekolahnya. Karena ada keperluan ia langsung mampir ke toko tersebut. "Saya bangga dengan anak saya yang berani menarik tas dari pencuri. Tapi saya khawatir juga nanti ia trauma. Ya udahlah, sekarang kita percayakan saja kepada pihak kepolisian," ucap Mahfud.
Didalam tas tersebut berisi Cincin emas, uang dolar, gelang emas, uang tunai, ATM dan beberapa surat penting lainya. Diperkirakan total kerugian mencapai Rp 30 juta. "Kita harus percayakan ini kepihak kepolisian. Untuk ATM nanti kita akan blokir dulu. Semoga bapak-bapak polisi cepat menangkap pelaku," harapnya. (Ogas Jambak)