TANJUNGPINANG- Walau pihak Polsek Tanjungpinang Kota membantah adanya kejadian dua pembantu loncat dari lantai 3 Toko Kolombo Baru di Jalan Temiang. Namun Polisi polisi menghadirkan dua pembantu yang melompat tersebut, di Mapolsek Tanjungpinang Kota, Senin (30/9). Selain itu, dua pembantu tersebut belum juga dipulangkan, meskipun suami Tina, yang juga merupakan abang dari Rika, sakit hingga muntah darah dan masuk ke rumah sakit. Bahkan kedua pembantu tersebut dibebani biaya untuk mengganti uang perbaikan plafon milik toko sebelah yang rusak.
Menurut Tina kepada wartawan diMapolsek Jalan Merdeka, ia memang sengaja lompat dari lantai tiga rumah majikannya, Acuang, yang merupakan pemilik toko elektronik Kolombo. "Saya panik karena suami saya sakit muntah darah, dan dirawat di rumah sakit di Bandung," ungkapnya.Tina mengatakan bahwa ia sudah mengatakan hal tersebut pada majikannya, dan berencana hendak pulang. "Tapi mau gimana lagi, kami baru satu minggu masuk kerja," ujarnya.
Tina mengatakan, ia memang turun dari lantai tiga ruko majikannya, dengan menggunakan kabel, yang berakibat ia dan Rika terjatuh di lantai dua ruko sebelah. "Saya dan Rika jatuh, tapi tidak sampai berdarah-darah, cuma lecet-lecet saja," tuturnya. Terkait sakit yang diderita suaminya, ia mengatakan tidak tahu suaminya sakit apa, tapi kondisinya diduga cukup parah lantaran hingga muntah darah dan dirawat di rumah sakit, tapi ia tidak bisa pulang menjenguk suaminya, lantaran ia harus bekerja untuk mengganti uang perbaikan plafon dan atap, milik toko sebelah. "Ya kami yang harus ganti, mau siapa lagi yang ganti," paparnya.
Sementara itu Acuang, majikan Rika dan Tina, mengatakan bahwa ia tidak menyekap pembantunya, ia juga tahu jika suami Rika sakit, akan tetapi ia tidak tahu jika suami pembantunya, keadaannya cukup parah. "Saya tahunya cuma sakit, dia tidak bilang kalau dirawat di rumah sakit," katanya.
Sebelumnya, dua wanita pembantu rumah tangga, terpaksa lompat dari lantai tiga, sebuah ruko di Jalan Temiang, Tanjungpinang, Selasa (24/9) dini hari, lantaran mereka diduga disekap dan tidak diperbolehkan keluar majikannya. Kejadian tersebut berawal ketika seorang karyawan sebuah toko elektronik di Jalan Temiang, membuka pintu ruko dan gudang, Selasa (24/9) sekitar pukul 08.00 WIB. Ketika ia membuka pintu gudang, yang berada di lantai dua, ia kaget bukan kepalang, lantaran ia melihat dua wanita di dalam gudang itu. (Dimas)