EKONOMI

NASIONAL

POLITIK

Pembangunan SWRO di Tanjungpinang masih tanda tanya

TANJUNGPINANG- Harapan masyarakat Kota Gurindam untuk mendapatkan air bersih

sangat besar, apalagi adanya rencana pembangunan Sea Water Reverse Osmosis

(SWRO) senilai Rp 35 Miliar yang diangarkan melalui APBN 2013. Pasalnya

selama ini masyarakat Kota Gurindam mendapat pasokan air bersih dari PDAM

Tirta Kepri yang airnya berasal dari Sungai Pulai. Namun sejauh ini

masyarakat masih mengeluhkan kurangnya pasokan air bersih karena adanya

sistim buka tutup penyaluran air ke pelangan.

Dengan adanya rencana pembangunan SWRO (instalasi penyulingan air laut

menjadi air tawar) tersebut membuka harapan masyarakat untuk mendapat

pasokan air bersih secara maksimal. Namun masyarakat Kota Gurindam pesimis

proyek tersebut akan selesai pada tahun ini, pasalnya pembangunan instalasi

tersebut masih terkesan lamban.

Berdasarkan pantauan pembangunan instalasi SWRO di perairan Teluk Keriting

tersebut masih dalam tahap konstruksi, dan masih jauh dari target. Kemudian

pembangunan instalasi menuju kawasan pasar yang sejalan dengan proyek

tersebut masih nol.

Menurut Direktur PDAM Tirta Kepri, Abdul Kholik pembangunan SWRO yang dapat

mengubah air laut menjadi air tawar 50 liter per detik tersebut, nantinya

akan mengaliri kawasan pasar. Dalam rencana pembangunan konstruksi dengan

instalasi pipa sepanjang 3,2 kilometer sejalan, namun hingga saat ini

pembangunan instalasi pipa menuju pasar masih belum ada.

Dia menambahkan nantinya SWRO Teluk Keriting ini akan dapat melayani sekitar

4000 pelangan, dan untuk operasional tahap awal pihaknya masih akan

didampingi oleh kontraktor pelaksana pembangunan SWRO tersebut. "Jika ini

dapat terwujud, nantinya air sungai pulai dapat kita alirkan ke wilayah

Dompak setelah mendapat bantuan pasokan air dari Sungai Gesek," kata Abdul

Kholik, kepada Kepri Update.com. (Ogas Jambak)