KEPULAUAN
Menurut Kadis Kebudayaan Provinsi Kepri Arifin Nasir kepada Kepri Update.com, Jumat pagi (27/9), perhelatan akbar yang berlangsung sampai Minggu (29/9) di kawasan gedung daerah, Jl.Hangtuah-ibukota Provinsi Kepri itu, diikuti 1500 peserta. Yakni, perwakilan masyarakat Melayu dari perwakilan 16 provinsi Indonesia, Singapore, Malaysia, Brunia dan Thailand.
Mendampingi Wapres, kata Arifin, juga ikut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh, Menteri Dalam Negri Gamawan Fauzi, Ketua Mahkamah Konstitusi beserta beberapa perwakilan negara-negara sahabat terkait.Wapres dan rombongan dijadwalkan tiba di bandara Raja Haji Fisabilillah-Tanjungpinang pukul 11.00 WIB, dengan pesawat khusus. Kembali ke Jakarta setelah menyaksikan awal pagelaran seni dan budaya Melayu, sejenak.
Total anggaran untuk pagelaran tersebut, kata Arifin, sebesar RP 5 milyar. Yakni, Rp 2 milyar dari APBD murni Kepri tahun 2013 dan Rp 3 milyar lagi nanti ditambah dari APBD Perubahan. Menanggapi kritikan publik soal besarnya uang negara yang dipakai, Arifin menepis dan mengangapnya masih wajar mengcouver perhelatan besar (akbar) yang diikuti beberapa negara.
Uang itu dikatakan, digunakan Dinas Kebudayaan Kepri selaku penyelenggara Tamadun Melayu I Kepri 2013, antaralain menanggung seluruh biaya akomodasi peserta dan para tamu undangan selama acara berlangsung, disamping biaya besar lainnya. Sebelumnya kepada SH, ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) tingkat Provinsi Kepri H.Abdul Razak menuturkan, dalam acara Tamadun Melayu ditampilkan pagelaran Seni, tarian dan adat Melayu. Yakni, dengan cara mengarak mempelai Raja Berusung.
Selain melestarikan dan mengangkat harkat dan peradaban masyarakat adat Melayu, Abdul Razak melihat dampak positif lainnya terhadap usaha masyarakat sekitarnya di Tanjungpinang. Abduil Razak memastikan tamu hotel bertambah banyak, rumah makan serta pedagang lainnya turut ketiban rezeki yang lumayan. Pagelaran seni-budaya Melayu juga dipastikan menambah hiburan positif bagi warga masyarakat Kepri, termasuk bagi para turis dari luar negeri. ( Parlyn Manungkalit )