TANJUNGPINANG-
kebangsaan Singapura di Vihara Ksitigarbha Bodhisattva Km 13 Tanjungpinang,
Kepulauan Riau. Diduga pengibaran itu sengaja dilakukan pihak Vihara meski
tidak ada kegiatan resmi negara tetangga tersebut di Tanjungpinang.
Berkibarnya bendera Singapura di salah satu dari tiga tiang bendera yang
terletak di tengah-tengah Vihara tersebut juga diunggah pengguna akun
Facebook "Tangkap Koruptor" pada Minggu siang. Dari foto yang diunggah
tersebut terlihat bendera Merah Putih pada bagian kanan, bendera keagamaan
umat Budha pada bagian tengah dan bendera merah putih dengan bulan sabit dan
5 bintang yang disusun bundar pada bagian warna merah (bendera Singapura)
pada bagian kiri. Namun, tidak disebutkan kapan dan dalam rangka kegiatan
apa bendera itu dikibarkan.
Pantauan wartawan Antara di Vihara yang terkenal dengan seribu patung itu
pada Minggu siang, tampak sejumlah aparat kepolisian berpakaian preman
menelusuri pengibaran bendera Singapura tersebut meski Vihara dinyatakan
ditutup karena sedang perbaikan. "Mungkin sudah diturunkan, sekarang hanya
ada dua bendera yang terpasang, Merah Putih dan bendera keagamaan, satu
tiang lagi tidak ada benderanya," ujar salah seorang anggota kepolisian yang
meninjau lokasi itu.
Selain pihak kepolisian, beberapa orang dari Forum Komunikasi Umat Beragama
(FKUB) Tanjungpinang juga mendatangi lokasi dan tidak menemukan bendera
Singapura tersebut berkibar. "Kami sengaja datang kesini karena informasi
dari masyarakat menyebutkan ada pengibaran bendera Singapura," ujar salah
seorang yang mengaku dari FKUB Tanjungpinang.
Namun, salah seorang penjaga Vihara bernama Yadi mengakui kalau dua pekan
lalu bendera Singapura pernah berkibar selama tiga hari di Vihara itu.
"Ada sekitar dua pekan lalu dan kalau tidak salah berkibar selama tiga hari.
Penyumbang dana pembagunan Vihara setahu kami warga Singapura, ada sekitar
10 sampai 20 orang warga Singapura yang menjadi penyandang dananya dan
mereka sering kesini," ujar Yadi.
Meski Vihara yang terletak di atas puncak bukit itu sedang dinyatakan
tertutup, beberapa warga yang diduga berkebangsaan Singapura berada di
Vihara itu dan saling mengabadikan foto layaknya wisatawan.
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah mengatakan dirinya terkejut
mendengar berkibarnya bendera Singapura di Vihara yang disebut milik pribadi
warga Singapura meski dikelola yayasan warga Tanjungpinang. "Saya sudah
perintahkan aparat terkait dan lurah setempat melakukan pengecekan, ini
tidak bisa ditolerir dan akan ditindak jika ada kesengajaan," kata Lis.
Lis juga mengatakan tidak ada acara resmi hingga memperbolehkan pengibaran
bendera asing di Tanjungpinang. (sumber-Antara)